Mengurai Teori Konsumsi

   Kegiatan menghabiskan atau menggunakan suatu barang atau jasa merupakan arti dari kegiatan konsumsi.  Sementara itu ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi, salah satunya  yaitu pendapatan. Selain dari faktor pendapatan dipengaruhi juga dari adat sosial budaya, gaya hidup yang konsumtif, jumlah penduduk, namun banyak yang beranggapan yang mempengaruhi konsumsi hanyalah faktor pendapatan.
   Sedangkan makna dari teori konsumsi itu sendiri dapat diartikan sebagai teori yang mempelajari bagaimana manusia atau konsumen dalam memenuhi atau memuaskan kebutuhannya melalui pembelian atau penggunaan barang dan jasa. 

   Adapun arti teori konsumsi menurut Keynes yaitu pendapatan yang dimiliki dalam waktu tertentu akan mempengaruhi konsumsi yang dilakukan oleh manusia dalam waktu itu juga. Tidak hanya itu Keynes juga mengajukan tiga asumsi pokok secara makro dalam teorinya yaitu: 
1. Kecenderungan mengonsumsi marginal 
2. Keynes menyatakan bahwa kecenderungan mengonsumsi rata-rata turun ketika pendapatan naik.
3. Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan konsumsi 
   Fungsi teori konsumsi Keynes secara makro menunjukkan hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi pada tingkat harga konstan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, besar-kecil tingkat konsumsi masyarakat sangat dipengaruhi oleh besarnya pendapatan.

Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi, yaitu:
A. Faktor-faktor Ekonomi 
       1. Pendapatan Rumah Tangga (Household Income)
       2. Kekayaan Rumah Tangga (Household Wealth)
      3. Jumlah barang-barang konsumsi tahan lama dalam masyarakat
      4. Tingkat bunga (Interest Rate)
      5. Perkiraan tentang masa depan
      6. Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan.
B. Faktor-faktor Demografi
1. Jumlah Penduduk
2. Komposisi Penduduk
      a. Makin banyak penduduk yang berusia kerja, makin besar tingkat konsumsi.
       b. Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, makin tinggi tingkat konsumsi.
        c. Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan, makin tinggi tingkat konsumsi.
C. Faktor-faktor Non-Ekonomi
    Faktor non ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor sosial-budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika, dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat.